Hampir Rampung, Ini Proyek Terakhir Kampus 2 UIN Antasari di 2022
Di tengah terik matahari Rektor UIN Antasari (tengah), didampingi Karo Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama (AUPK) Drs. Rijalul Faqih, M.Si. kunjungi lokasi pembangunan asrama putri di Banjarbaru, Sabtu (09/07/2022). Foto Humas/Hadi Rustami.
BANJARBARU – Meski di hari libur menjelang Hari Raya Iduladha, para pejabat Universitas Islam Negeri Antasari tetap turun bekerja, untuk memastikan berjalannya pembangunan gedung asrama putri dan pembuatan kolam retensi.
Proyek ini dimulai dengan penyiraman air bersih oleh Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. ke alat pemancang fondasi, di blok terujung Kampus 2 Banjarbaru, Jalan Pandarapan Guntung Manggis, Sabtu (09/07).
Pekerjaan ini menjadi proyek terakhir di Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Enam Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (6 in 1), yang dimulai dari 2020.
“Jadi kita berharap bahwa proyek ini selesai tepat waktu, seperti halnya juga disampaikan di setiap rapat, karena apa? Karena proyek ini tidak ada perpanjangan, karena ini bagian dari multiyears contract, yang mana tanggal 31 Desember 2022 itu harus close,” tegas Ketua Unit Pelaksana Proyek Prof. Dr. Ani Cahyadi, M.Pd., saat sambutannya yang juga mewakili Pejabat Pembuat Komitmen Drs. Rijalul Faqih, M.Si.
Rektor turut menyambut syukur dimulainya konstruksi ini, sebagai tempat pembinaan akhlak hingga motivasi belajar para mahasiswi nantinya.
Apalagi program asrama sudah diwajibkan UIN Antasari bagi para mahasiswa baru, yang disiapkan mengikuti berbagai program menarik setiap harinya.
“Selama ini karena tempatnya hanya di Banjarmasin dan masih terbatas, kita baru bisa melaksanakan 2 bulan pak Bambang. Nah kalau yang di sini selesai, saya kira minimal satu semester setiap mahasiswa baru itu bisa kita bina, dan saya yakin itu hasilnya akan lebih baik,” harap rektor di hadapan para tamu undangan, yang juga dihadiri perwakilan konsultan manajemen konstruksi dari PT Indah Karya (persero), yakni Ir. Bambang Hariyadi.
Rektor juga terus mengingatkan, agar pekerjaan ini berjalan sesuai ketentuan, yang diharapkan mengundang keberkahan nantinya saat digunakan para mahasiswi untuk menempuh pendidikan.
“Saya hanya mengingatkan waktu penandatanganan kontrak, yang saya tekankan hanya tiga, tolong diingat terus itu jadi zikirnya pak tiap hari, Tepat Waktu, Tepat Mutu, Bebas dari Korupsi! Tepat Mutu, Tepat Waktu, Bebas dari Korupsi! Itu dibaca terus tiap hari pak, supaya ingat, enggak boleh dilanggar,” tegas lulusan S-3 Utrech University di Belanda tersebut.
Proyek ini bernilai Rp38.270.531.533,46 dari Surat Berharga Syariah Negara, dilaksanakan kontraktor PT Ihyamulik Bengkang Turan, dengan waktu pelaksanaan 180 hari sejak 13 Juni, dengan 7 gedung asrama 2 lantai, yang satu bangunannya berisi 12 kamar.
Jika rampung, total ada 10 bangunan nantinya di kampus seluas 73 hektare ini, mulai dari gedung kuliah terpadu, laboratorium keagamaan, Fakultas Tarbiah dan Keguruan, perpustakaan pusat, laboratorium terintegrasi, Fakultas Usuludin dan Humaniora, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, serta Asrama Putra, yang total dananya mencapai Rp512 miliar.
Rencananya, pembangunan tidak akan berhenti di 2022, dengan wacana melanjutkan pendirian gedung baru untuk Fakultas Kedokteran, atau fakultas vokasi lainnya, sebagai upaya perwujudan visi UIN Antasari menjadi lembaga pendidikan tinggi yang “Unggul dan Berakhlak”.
(Fur/Ali)
