Dua Seff Bersaudara dari Martapura Bersamaan Menjadi Guru Besar di UIN Antasari
BANJARMASIN – Duduk berdua bersaudara, diabadikan dalam foto lama, saat bercita-cita meraih Guru Besar bersama. Akhirnya impian itu benar-benar terwujud. Dua putra dari keluarga Mubarak Seff ini menjadi profesor di Universitas Islam Negeri Antasari, yang akan resmi dikukuhkan pada Rabu (04/10/2023).
Mereka adalah Profesor Dr. Syaugi, M.A., M.A., CIIQA. (sang kakak), dan adiknya yang terpaut usia 10 tahun, Prof. Dr. H. Faisal Mubarak Seff, Lc, M.A. Keduanya lahir di Martapura dari sosok (alm.) H. Mubarak Ali Seff dan (alm.) Hj. Fettum Ahmad Seff.
Prof. Syaugi dikukuhkan sebagai Guru Besar di bidang Ilmu Hukum, dan Prof. Faisal di bidang Ilmu Bahasa Arab. Keduanya pun telah banyak memberikan kontribusi bagi kemajuan UIN Antasari, dengan yang pertama saat ini mengisi posisi Ketua Lembaga Penjaminan Mutu, dan satunya sebagai Ketua Program Studi S-2 Pendidikan Bahasa Arab, yang telah dibawa meraih akreditasi unggul.
“Tentu sangat bahagia dan bersyukur serta bercampur sedih dan haru, atas impian dan cita-cita kami untuk meraih Guru Besar akhirnya tercapai. Dan sedih harunya, kedua orang tua kami tidak dapat menyaksikan, karena telah dipanggil Allah Swt. terlebih dahulu,” ungkap Prof. Faisal kepada Humas.
Ia pun mengaku bersyukur telah mengabdi di UIN Antasari, yang banyak membantu dalam memberikan dukungan, baik mengadakan pelatihan serta pemberian insentif dari penelitian yang dilakukan.
“Di usia muda meraih Guru Besar merupakan anugerah bagi saya, dan tentu semua berproses, dan tidak ada yang instan. Dalam meraih karier akademik Guru Besar, saya tidak pernah loncat jabatan, dan kuncinya hanya istikamah menulis artikel setiap tahun, serta tidak lupa setiap dua tahun mengusul jabatan akademik berjenjang, mulai dari Asisten Ahli, Lektor Kepala, hingga Guru Besar,” urai Prof. Faisal yang baru berusia 43 tahun ini saat berbagi tipnya.
Hal senada juga disampaikan kakaknya, bahwa capaian gelar akademik tertinggi dalam institusi pendidikan tinggi ini adalah anugerah yang patut disyukuri, dan pengukuhan ini merupakan momen yang membahagiakan.
“Namun juga sekaligus bersedih, karena tidak disaksikan oleh kedua orang tua. Semoga capaian guru besar ini dapat memberikan sumbangsih kepada UIN Antasari,” ungkap Prof. Syaugi yang sebelumnya berturut-turut pernah menjadi menjadi Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, dan Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Bidang Akademik dan Kelembagaan.
Total ada 9 Guru Besar yang dikukuhkan, menambah total 25 profesor di UIN Antasari, adapun 7 nama baru selain Prof. Syaugi dan Prof Faisal adalah Prof. Dr. H. Suriagiri, M.Pd. (Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan), Prof. Dr. H. Jalaluddin, M.Hum. (Bidang Ilmu Hak Asasi Manusia), Prof. Dr. Saifuddin, M.A. (Bidang Ilmu Linguistik), Prof. Dr. Nadzmi Akbar, S.Pd., M.Pd.I. (Bidang Ilmu Manajemen Bimbingan dan Penyuluhan), Prof. Dr. H. Husnul Yaqin, M.Ed. (Bidang Ilmu Pendidikan Islam), Prof. Dr. H. Wardani, M.Ag. (Bidang Ilmu Tafsir), dan Prof. Dr. Ahmad Muradi, S.Ag., M.Ag. (Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Arab).
Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. turut menyambut syukur dengan hadirnya tambahan Guru Besar ini, yang diharapkan terus produktif.
“Kita berharap dengan diraihnya gelar profesor ini, mereka bisa membantu pengembangan ilmu pengetahuan bagi pembelajaran pendidikan anak-anak kita, termasuk juga layanan kepada masyarakat di tridarma perguruan tinggi bisa terus meningkat dari sebelumnya,” harap Rektor kepada Humas.
(Fur/Jal)
