Di PBAK 2024 para Mahasiswa Baru Diajarkan Cara Healing untuk Sukses Jalani Kuliah
BANJARBARU – Para peserta Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2024 mendapat banyak materi penting selama dua hari. Di hari kedua, di antara materi yang disuguhkan adalah terkait Ketahanan Mental dan Sukses Studi, yang disampaikan oleh Dosen Psikologi Islam Shanti Komalasari, M.Psi., Psikolog.
Tampil energik dan pandai membawa suasana akrab, ia menyebarkan aura positif kepada seluruh mahasiswa. Semuanya dimotivasi berpikiran maju, dengan menjaga kesehatan mental. Di antara caranya adalah melakukan healing.
“Healing adalah proses penyembuhan luka batin. Jadi, yang sering teman-teman bilang aku healing ke gunung, aku healing ke pantai, aku healing ke mall, itu bukan healing, itu hilang namanya,” canda konsultan sumber daya manusia tersebut disambut tawa para mahasiswa, Kamis (22/8).
Adapun cara healing menurutnya adalah dengan menjaga kesehatan mental lewat kemampuan dalam menghadapi tantangan, stres, dan tekanan. Kemampuan tersebut, jelas Shanty bisa dipraktikan dengan menjaga keseimbangan fokus antara kuliah dan aktivitas lainnya, seperti kehidupan pribadi dan sosial.
“Kemudian ikutlah organisasi secukupnya, lakukan rutinitas yang sehat, dan kelola waktu dengan baik,” pesan kandidat doktor dari Universitas Airlangga tersebut.
Bahkan tambahnya, UIN Antasari memiliki Unit Pengembangan Karier dan Kewirausahaan (UPKK), yang bisa menjadi tempat mahasiswa berkonsultasi dan mendapatkan dukungan untuk mengembangkan potensi bakat, selain tentunya bersosilisasi dengan teman dan meminta bimbingan dosen.
Lewat cara-cara ini, Shanty berharap para mahasiswa semakin nyaman berkuliah, mendapatkan bekal berarti, guna nantinya bisa bermanfaat besar ketika berkecimpung di tengah masyarakat.
Diketahui, PBAK 2024 diikuti oleh seluruh mahasiswa baru dengan jumlah 1.797 orang. Kegiatan ini dilaksanakan pada 21–22 Agustus di Gedung Serbaguna Kampus 2, dengan acara penutupan dilangsungkan pada 31 Agustus. Tema yang diangkat adalah “Abdi Bumi Antasari dalam Moderasi Beragama untuk Negeri”.
(Fur/Ana)
