Buka Pengembangan Capacity Building Akademik Mahasiswa, Rektor Sampaikan Kabar Gembira Beasiswa KIP-Kuliah
BANJARMASIN – Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. menyampaikan sejumlah kabar gembira, saat membuka kegiatan Pengembangan Capacity Building Akademik Mahasiswa. Di antaranya adalah kuota penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah 2024 yang akan berjumlah 450 orang. Lewat banyaknya bantuan tersebut, Rektor mengajak masyarakat untuk mantapkan niat menguliahkan anak mereka ke UIN Antasari, apalagi akan dibuka penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri gelombang kedua.
Baca Juga: Pengumuman Pendaftaran PMB Jalur UM-Mandiri Tahap 2 Tahun 2024
Info tersebut didapat Rektor dari Tim Keuangan, yang sedang dinas ke Kementerian Agama pusat. Prof. Mujiburrahman berharap kabar ini terealisasi, agar UIN Antasari makin banyak membantu generasi muda melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi.
“Semoga tidak ada perubahan,” harap Prof. Mujiburrahman, M.A. dalam sambutannya di Aula Asywadie Syukur Kampus 1, Senin (22/07/2024).
Rektor pun mengajak para peserta kegiatan ini, yang juga merupakan penerima KIP-Kuliah, untuk menyebarluaskan informasi tentang peluang meraih beasiswa tersebut.
Selain itu di kesempatan ini, Prof. Mujiburrahman berbagi tips penting terkait 4 pilar pendidikan yang dicanangkan United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).
Empat pilar itu adalah belajar untuk mengetahui sesuatu, belajar mengerjakan sesuatu, belajar untuk menjadi manusia yang mulia, dan belajar untuk hidup bersesama.
“Maka dari itu, ketika saudara masuk di asrama, entah itu susah atau senang, itu sebenarnya pendidikan juga, pendidikan bagaimana bertoleransi, saling menghormati, menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing, menjalin persahabatan dan persaudaraan,” jelas Rektor.
Sementara itu, Koordinator Pusat Pendampingan dan Pengembangan Mutu Mahasiswa Imadduddin, M.Si. melaporkan, total ada 75 mahasiswa yang mengikuti pengembangan peningkatan kapasitas akademik ini. Semuanya diajak memperkuat kemampuan nonteknis guna memudahkan penuntasan studi.
“Karena kalau kita mengandalkan hard skill saja, tanpa disertai soft skill, rasanya sulit menyelesaikan perkuliahan dengan baik,” ujarnya.
Adapun materi yang disampaikan ada 4 sesi bersama para narasumber kompeten. Pertama terkait hak dan kewajiban mahasiswa penerima KIP-Kuliah. Kedua tentang motivasi diri, selanjutnya tentang cara menyelesaikan masalah, dan terakhir terkait membangun rasa percaya diri.
(Fur/Ana)
