Bersiap Ikuti BUAF ke-8 di Samarinda, UIN Antasari Bekali Mahasiswa Metodologi Penelitian
BANJARMASIN – Dalam rangka menyukseskan Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) ke-8, yang akan dilaksanakan di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda pada September 2024, UIN Antasari Banjarmasin menyelenggarakan Workshop Metodologi Penelitian selama dua hari, Selasa–Rabu (6–7 Mei), di Aula Gedung Pascasarjana Kampus 1 Banjarmasin. Kegiatan ini diikuti 90 mahasiswa/i dari berbagai program studi.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Dr. Irfan Noor, M.Hum. menyampaikan sejarah berdirinya BUAF, yang tidak lepas dari peran penting Rektor UIN Antasari saat ini yaitu Prof. Dr. Mujiburrahman, M.A., ketika menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama.
Dr. Irfan menceritakan, waktu itu Prof. Mujiburrahman resah dengan minimnya kegiatan akademik di lingkup Kalimantan, sehingga berinisiatif mendirikan sebuah forum yang dapat memfasilitasi kegiatan akademik para mahasiswa di kawasan Borneo.
Sehingga tegas Dr. Irfan, lokakarya ini sangat penting untuk membekali peneliti-peneliti muda, khususnya yang akan turut serta dalam BUAF ke-8.
“Kegiatan ini sangat baik dalam rangka membangun kapasitas mahasiswa UIN Antasari untuk berlaga di BUAF ke-8,” ungkapnya.
Wakil Rektor menambahkan, Workshop Metodologi Penelitian ini dilaksanakan sebagai tanggung jawab pihaknya, agar mahasiswa yang ikut di BUAF ke-8 benar-benar siap dan menghasilkan artikel ilmiah yang berkualitas.
“Ini tidak hanya bermanfaat bagi UIN Antasari tapi juga untuk kalian sebagai intelektual muda,” tekannya.
Dr. Irfan kembali mengingatkan, bahwa event BUAF sangat penting. Saat ini, Ibu Kota Negara (IKN) terletak di Kalimantan Timur, dan Pulau Kalimantan secara keseluruhan akan menjadi pusat perhatian. Oleh karena itu, ia berharap, ke depannya peserta BUAF akan lebih banyak dari negara tetangga, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
“Sehingga BUAF tidak lagi sebagai kegiatan regional, tapi sudah level internasional, yang dari tahun ke tahun makin naik gengsinya,” harap lulusan S-3 Universiti Utara Malaysia ini.
Bagi mahasiswa menurut Wakil Rektor, mengikuti BUAF akan membuka wawasan dan jaringan yang lebih luas dan menjadi ajang untuk meningkatkan kapasitas diri. Ajang BUAF dapat menjadikan mahasiswa semakin ‘melek’ dengan informasi dan isu-isu yang berkembang di luar, agar tidak hanya menjadi katak dalam tempurung.
“Mengembangkan kapasitas sangat penting, agar nanti kalian tidak hanya menjadi ‘sarjana ijazah’, namun kapasitas kalian juga merupakan seorang sarjana yang siap tanding dan siap pakai. Salah satu caranya adalah sering-sering mengikuti perlombaan seperti ini,” pesannya.
Workshop ini menghadirkan para narasumber yang ahli dalam penelitian dan penulisan, yaitu Dr. Dina Hermina, M.Pd., sebagai narasumber materi Metode Penelitian Kuantitatif, Dr. Muhammad Iqbal, S.Th.I., M.Si., sebagai narasumber materi Metode Penelitian Kualitatif, dan Dr. Irfan Noor, S.Ag., M.Hum., sebagai narasumber Introduction, Methods, Result, and Discussion (IMRAD).
(Jam/Fur/Ana)
