
Dimsum Ikan Haruan, Permen Limau Kuit, dan Kue Pare, Jadi Perhatian di Asesmen Lapangan Tadris Kimia
BANJARBARU – Ada Dimsum Ikan Haruan, Sabun Cuci Piring Ekstrak Daun Pandan dan Jeruk Nipis, hingga Permen Limau Kuit, menjadi perhatian dua asesor saat meninjau pameran produk eksperimen dosen dan mahasiswa, di pembukaan Asesmen Lapangan (AL) Program Studi Tadris Kimia.

Dua asesor utusan Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) tersebut adalah Prof. Dr. Muktiningsih Nurjayadi, M.Si. dari Universitas Negeri Jakarta, dan Prof. Sulistyo Saputro, M.Si., Ph.D. dari Universitas Sebelas Maret Surakarta.
AL dipusatkan di Gedung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Antasari di Kampus Banjarbaru, dengan hari pertama berlangsung Senin (21/4/2025).
Dalam kesempatan ini, Asesor I Prof. Muktiningsih pun mengharapkan kerja sama seluruh pihak terkait, seiring akan banyak data yang diminta, sebagai bentuk verifikasi Laporan Evaluasi Diri (LED) yang telah dilayangkan.
“Kita akan menggali berbagai aspek keunggulan dari Prodi Tadris Kimia. Mohon kerja samanya, agar potret yang kami dapatkan bisa terlihat jelas,” ungkap Guru Besar Bidang Ilmu Biokimia tersebut.

Selanjutnya Prof. Sulistyo mengaku telah melihat peluang besar pengembangan UIN Antasari, sesudah menyaksikan langsung kawasan Kampus 2 Banjarbaru.
“Ikan laut berasa asin, enak dimakan bersama ketupat. Kami hadir di Banjarmasin, Insya Allah untuk UIN Antasari yang makin hebat,” ujarnya berpantun menutup sambutan.

Asemen ini dibuka Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja Sama Dr. Hj. Nida Mufidah, M.Pd., yang menegaskan kegiatan ini sebagai salah satu bentuk keseriusan UIN Antasari, guna menjaga mutu kualitas dari perguruan tinggi keagamaan Islam negeri yang telah berstatus Unggul.
“Ini merupakan bagian dari upaya tak henti-hentinya dari kita semua, untuk terus melakukan perbaikan dan peningkatan layanan kepada mahasiswa maupun masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Prodi Dr. H. Abdul Basir, M.Ag. pun berharap dari AL ini, Tadris Kimia bisa mendapatkan akreditasi yang diharapkan, seiring banyak keunggulan yang telah dihasilkan.
Apalagi bidang ini terbilang sangat diperlukan masyarakat, seiring bersinggungan dengan kajian halal yang digalakkan pemerintah.
“Kita juga memiliki laboratorium luar biasa, dosen-dosen kompeten, hingga para mahasiswa yang didorong menghasilkan karya bernuansa kearifan lokal agar bisa dikembangkan hingga tingkat global,” urai Kaprodi.

AL akan berlangsung dua hari, termasuk melihat langsung proses perkuliahan, serta wawancara dengan mahasiswa dan alumni.
(Fur/Ana)









