
UIN Antasari Bentuk Satgas Pengendalian Efisiensi dan Tim Green Campus
BANJARMASIN – Hujan tak kunjung berhenti sedari Rabu malam. Halaman Gedung Pusat Sumber Belajar (PSB) pun membasah, sementara auditorium telah rapi dengan tata letak kursi untuk persiapan acara. Para pegawai akhirnya memanfaatkan pelataran dan lobi rektorat kampus 1, untuk tetap menggelar Apel Kesadaran Nasional, berseragam Korpri, Kamis (17/4/2025).
Sebagai pembina apel, Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. menyampaikan 4 poin penting, dari serangkaian kegiatan yang telah dijalani dan program yang akan digalakkan.
Di antaranya UM-PTKIN yang perlu dipromosikan kepada para calon mahasiswa baru. Meskipun, pendaftar melalui jalur SPAN meningkat 21%.
Selain itu, menuju pertengahan hingga akhir April ini ada persiapan asesmen lapangan S-1 Tadris Kimia, visitasi pembukaan prodi S-3 interdisipliner, dan gelaran wisuda. Banyaknya efisiensi anggaran yang disesuaikan, tetap harus disikapi dengan semangat mengabdi.
Selanjutnya, guna menyambut perintah Presiden untuk memotong biaya alat tulis kantor hingga 90%, UIN Antasari sudah menggalakkan penggunaan Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi).
“Sistemnya sangat bagus, bisa kerja di mana saja, disposisi, mengirim, dan tanda tangan di mana saja,” ungkap Rektor.

Lebih jauh, UIN Antasari sudah membentuk satgas efisiensi penggunaan listrik dan air dengan bantuan tim ahli dari PLN.
Prof. Mujiburrahman juga menginformasikan adanya relaksasi efesiensi anggaran sebesar Rp6 miliar rupiah, dari Rp42 miliar yang dipotong pemerintah pusat.
Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk menunjang kualitas pelayanan, hingga perbaikan kerusakan sarpras yang tidak bisa ditunda.
“Semuanya digunakan untuk publik, untuk orang banyak,” tegas Rektor.
Pesan terakhir, adalah menindaklanjuti gerakan ekoteologi yang dicanangkan Menteri Agama, baik di langkah akademik maupun operasional praktis.
“Di akademik, di antaranya kita sudah membuka Program Studi S-1 Ilmu Lingkungan. Apa bedanya dengan yang di luar? Di kita mempunyai perspektif religius di samping ilmiah,” jelas Rektor.
Sedangkan di operasional praktis, UIN Antasari juga bersiap terlibat dalam penanganan darurat sampah yang melanda Kota Banjarmasin, seperti rencana pendirian bank sampah, dan penguatan kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup maupun Dinas Kehutanan. Oleh karena itu, dibentuklah Tim Green Campus, beranggotakan dosen dan tenaga pendidikan yang mumpuni di bidang sains.
“Saya berharap hal ini bisa mendapat dukungan dari kita semua,” pungkas Rektor.
(Fur/Ana)

