
Imbas Penundaan Pengangkatan, Rektor Sampaikan Perjuangan Pimpinan agar Honorer Tetap Gajian di Tengah Efisiensi Anggaran
BANJARMASIN – Saat menjadi pembina Apel Kesadaran Nasional, Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. menyampaikan terkait penundaan pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Ia memastikan, walaupun harus melaksanakan kebijakan efisiensi anggaran, semua honorer yang saat ini menunggu pengangkatan tetap menerima gaji seperti sediakala.
”Atas pertimbangan, masa satu tahun itu lama, dan teman-teman sudah mengabdi lama di UIN Antasari, maka kami menyisir lagi anggaran sehingga dapat angka Rp1,6 miliar. Kami tidak mau mengorbankan calon PPPK di sini untuk menunggu tanpa gaji,” tegas Prof. Mujiburrahman.
Selain gaji yang tetap dibayarkan, para honorer juga bergembira mendapatkan kabar bahwa akan mendapat Tunjangan Hari Raya (THR) sebagaimana yang diterima para ASN.
Di kesempatan ini, Rektor juga menyampaikan terkait Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) Universitas Islam Negeri Antasari yang telah menjalani penilaian akreditasi.
“Apalagi Bapak Gubernur yang sekarang secara eksplisit di dalam programnya menyebutkan tentang ekonomi syariah, jadi ini berkesesuaian dengan kebijakan pemerintah daerah,” urai Prof. Mujiburrahman, Senin (17/3/2025), di Auditorium Mastur Jahri, Kampus 1.
“Kita masih menunggu hasil akreditasi LPH, mudah-mudahan tidak lama lagi akan keluar surat keputusan-nya,” sambung Rektor.
Jika sudah mendapatkan hasil akreditasi, LPH UIN Antasari berwenang memeriksa produk yang dihasilkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, sehingga bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan sertifikat halal dengan biaya terjangkau.
Di kesempatan yang sama, Rektor mengapresiasi kerja keras Dr. H. Moh. Junaidin, M.A. (Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, Keuangan, dan Kepegawaian), Masri, S.Ag., M.Pd. (Kepala Bagian Umum), Tim Arsiparis, dan Tim Pengelola Akun SRIKANDI, yang lebih dari dua bulan terakhir bekerja keras menyiapkan aplikasi tersebut agar dapat digunakan segera.
“Kalau ini betul-betul bisa berjalan sesuai dengan timeline, kita bisa bekerja melalui aplikasi ini,” harap Prof. Mujiburrahman.
Sementara terkait penerimaan mahasiswa baru, ia menyampaikan, tahun ini UIN Antasari membuka program studi baru, yaitu S1 Ilmu Lingkungan. Keberadaan prodi ini menurut Rektor sangat mendukung dengan program yang dicanangkan Kementerian Agama.
“Ini terkait dengan rencana strategis UIN Antasari yang sudah kita diskusikan, juga terkait dengan salah satu program prioritas Kementerian Agama dari Menteri Agama Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A. yaitu ekoteologi,” jelas Prof. Mujiburrahman.
Baru-baru ini, UIN Antasari juga sudah mendapatkan izin membuka Program Studi S2 Pendidikan Bahasa Inggris, yang merupakan program studi pertama di Pascasarjana yang mendapatkan izin dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
”Prodi S2 Pendidikan Bahasa Inggris di UIN Antasari adalah yang pertama di Kalimantan Selatan,” tegas Rektor disambut aplaus hadirin.
Untuk itu, Prof. Mujiburrahman menyampaikan terima kasih kepada semua tim yang telah bekerja keras menyiapkan prodi ini.
Apel Kesadaran Nasional yang dilaksanakan UIN Antasari setiap tanggal 17 ini, berlangsung dalam suasana hujan, sehingga yang biasanya digelar di lapangan terbuka, dipindah ke dalam gedung Auditorium Mastur Jahri.
Karena itu, Rektor memberikan apresiasi khusus kepada Bagian Umum sebagai pelaksana, dan juga kepada peserta apel yang tetap berhadir meskipun sedang menjalankan ibadah puasa dan cuaca gerimis mendayu.
”Saya sangat terharu kawan-kawan bersemangat datang meski hujan, untuk kegiatan ini,” pungkas Prof Mujiburrahman.
(Jam/Fur/Ana)




