Pelepasan Purnatugas Prof. Dr. H. Abdullah Karim, M.Ag. Setelah 42 Tahun Mengabdi
BANJARMASIN – Tak ada yang abadi, semua akan berlalu seiring awan yang melepaskan hujan di bulan November. Pada masanya, akan berhenti. Bukan awan yang membuat gelisah, karena hadirnya hujanpun adalah berkah, seperti hari ini, Sabtu (23/11/2024).
Setidaknya metafora tersebut mendeskripsikan perasaan berat yang dialami jajaran Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUH), yang harus rela melepas Prof. Dr. H. Abdullah Karim, M.Ag., seiring purnapengabdian setelah mendedikasikan diri selama 42 tahun.
Acara yang diprakarsai FUH dan Keluarga Alumni FUH UIN Antasari (Kafusari) ini, sekaligus dirangkai dengan peluncuran buku karya Prof. Abdullah Karim, dan reuni para alumnus.
Dalam sambutannya, Ketua Kafusari Dr. H. Akhmad Sagir, M.Ag. mengatakan, acara yang sudah lama direncanakan ini, selain untuk memberikan penghormatan dan apresiasi atas jasa dan pengabdian tanpa batas Prof. Abdullah Karim, juga bertujuan untuk menjalin silaturahmi antara alumni dengan pihak fakultas
“Agar ada hubungan psikologis antara FUH dan alumni. Bagaimanapun, fakultas dan UIN Antasari tidak bisa berkembang jika tidak didukung oleh alumninya,” jelas Dr. Akhmad Sagir.
Alumnus Program Studi Tafsir Hadis ini juga menegaskan, dedikasi yang telah diberikan Prof. Abdullah Karim patut dijadikan contoh dan teladan.
“Kita perlu belajar tentang dedikasi kepada beliau,” ungkap Dr. Akhmad Sagir yang juga Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan tersebut.
Sementara Dekan Dr. Dzikri Nirwana, M.Ag. memaparkan, walaupun Prof. Abdullah Karim telah purnatugas, namun guru besar bidang tafsir ini tetap membaktikan diri bagi pendidikan, khususnya di Program Khusus Ulama (PKU), kontinu menebarkan ilmu kepada para mahasiswa.
“Beliau guru kita lintas generasi. Beliau purnatugas, namun bukan berarti purnabakti. Saat ini beliau masih setia mendampingi mahasiswa PKU, dengan mengisi halakah dan mengajar di Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir,” jelas Dekan.
Doktor Dzikri menyampaikan, dedikasi besar terhadap ilmu pengetahuan yang diberikan Prof. Abdullah Karim, bisa dijadikan contoh bagi generasi-generasi muda saat ini dalam bekerja.
Di akhir sambutan, Dekan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. Abdullah Karim atas jasa-jasanya kepada FUH. Pada momen ini juga diluncurkan buku tentang mengisahkan perjalanan Prof. Abdullah Karim, ditulis jajaran FUH, atas inisiasi Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A.
Rektor dalam sambutannya menegaskan, menulis buku terkait para pendahulu di UIN Antasari sangatlah penting, agar ada kesinambungan antara generasi dahulu dan sekarang.
“Hal ini penting, karena kita akan cenderung lupa bahkan tidak mengenal guru terdahulu jika tidak ada catatan,” jelas alumnus Fakultas Ushuluddin IAIN Antasari tahun 1994 itu.
Banyak kenangan yang disampaikan Prof. Mujiburrahman mengenai sosok Prof. Abdullah Karim, baik ketika dirinya menjadi mahasiswa, maupun selama menjabat sebagai Rektor.
“Beliau adalah dosen yang membersamai saya pada masa-masa sulit. Beliau mau membantu saya untuk menjadi Ketua Satuan Pengawas Internal (SPI) yang pertama, yang tugasnya tidak mudah,” kenang Rektor.
Jabatan lain yang pernah diemban adalah menjadi Ketua Dewan Etik. Maka tidak berlebihan jika Prof. Mujiburrahman merasa jasa Prof. Abdullah Karim, sangatlah besar
“Beliau bukan hanya sekadar guru, tapi juga mitra yang banyak membantu saya,” tegas Rektor.
Di akhir sambutan, ia menyampaikan terima kasih kepada Prof. Abdullah Karim atas dedikasi dan jasa-jasa yang diberikan kepada UIN Antasari.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Prof. Abdullah Karim yang telah menuntaskan tugas dengan husnul khatimah, dan beliau adalah salah satu teladan kita,” tutup Prof. Mujiburrahman.
Saat diminta menyampaikan pesan dan kesan, Prof. Abdullah Karim berharap agar para guru besar lainnya jangan sampai berhenti. Ia pun berharap akan terus bermunculan para guru besar baru.
“Yang sudah doktor segera jadi profesor,” pesannya kepada para dosen.
Untuk seluruh alumnus FUH, Prof. Abdullah Karim berpesan agar tidak pamrih di dalam bekerja, karena bekerja tidak hanya untuk mencari materi, namun yang lebih penting adalah untuk memberikan manfaat dan kemaslahatan bagi orang banyak.
“Untuk alumni, saya berharap bekerjalah untuk kemaslahatan,” ajaknya.
Selesai acara, para tamu undangan bergantian untuk sekadar bisa bersalaman, berfoto bersama, dan meminta tanda tangan Prof. Abdullah Karim dengan tertib sambil menunggu giliran. Keramaian ini terlihat kesan begitu besar arti seorang Prof. Abdullah Karim di hati civitas academica FUH UIN Antasari
(Jam/Fur/Ana)
