Dakwah Meratus dari Gangguan Mistis hingga Teror Nyawa, Tuan Guru H. M. Arsyad Banyak Berikan Inspirasi
HULU SUNGAI TENGAH – Pusat Kajian Banjar dan Melayu (PKBM) pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), melanjutkan Rihlah Ulama 2024, yang kali ini bersilaturahmi ke Pegunungan Meratus untuk edisi kedua, dengan sowan ke Tuan Guru Haji Muhammad Arsyad, Sabtu (09/11/2024).
Rombongan terdiri dari Ketua LP2M Dr. Muhammad Zainal Abidin, M.Ag., Koordinator PKBM Dr. Ahmad Muhajir, M.A., Staf Ahli LP2M H. Ibnu Arabi, M.Fil.I., dan Asisten Ahli LP2M Muhammad Fahmi Nurani, M.H. Semuanya mendatangi Pondok Pesantren Raudhatul Ulum, Jalan Brigjend H. Hasan Baseri, Desa Hantakan, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Pimpinan Ponpes Tuan Guru Haji Muhammad Arsyad kemudian diajak berdialog lewat program ini, mendengarkan perjuangan masa kecilnya, menuntut ilmu ke tanah suci, hingga terjun ke pedalaman menyentuh warga untuk tertarik masuk Islam.
“Walau banyak tantangan, ibarat makin naik ke puncak gunung, dakwah itu makin terasa indah,” tegasnya.
Ya, rintangan itu telah banyak dialami Tuan Guru Haji Muhammad Arsyad, mulai dari gangguan bersifat mistis, hingga teror yang sempat mengancam nyawa, namun semuanya dijalani dengan pendekatan yang terarah.
Tuan Guru Haji Muhammad Arsyad turut memberikan banyak inspirasi, yang telah ia teladani dari guru-guru sebelumnya, agar lapang dan tidak mudah menyerah dalam beribadah dan dakwah.
“Kuncinya adalah ikhlas dan istikamah,” pesannya.
Di kesempatan ini, pihak LP2M juga mengucapkan banyak terima kasih, atas dukungan Tuan Guru Haji Muhammad Arsyad selama ini, yang banyak membantu kelancaran pelaksanaan program kuliah kerja nyata di pegunungan.
“Kami membuka pintu selebar-lebarnya untuk bekerja sama, karena dakwah itu tidak bisa sendirian,” ungkapnya.
Dr. Muhajir pun berharap, apresiasi terhadap tokoh-tokoh pendakwah Islam di pedalaman ini, dapat memperkuat hubungan antara institusi pendidikan dan tokoh agama lokal.
“Menciptakan sinergi yang lebih erat dalam mendukung pengembangan dakwah di wilayah terpencil,” jelasnya.
Semua dialog ini direkam dalam bentuk video oleh Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi, yang dijadwalkan dirilis di kanal YouTube @UINAntasariBanjarmasin.
Sebelumnya Dr. Zainal juga menyerahkan Buku Ensiklopedi Ulama Banjar Edisi 2004, yang didalamnya juga ditulis riwayat hidup Tuan Guru Haji Muhammad Arsyad.
(Fur/Ana)
