Rangkul Pesantren Ikuti Seminar Hari Santri 2024, UIN Antasari Dorong Maksimalkan Era Digital Tunjang Percepatan Pembangunan
BANJARMASIN – Suasana berbeda terlihat di Auditorium Mastur Jahri. Ustaz/ustazah dan santri/santriwati dari berbagai pondok pesantren, terlihat fokus mendengarkan paparan dalam Seminar Hari Santri 2024, bertema “Bisnis Digital Kaum Santri: Tantangan dan Peluang”, gelaran UIN Antasari, Selasa (22/10). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Tahun 2024 di kampus bervisi “Unggul dan Berakhlak” tersebut.
Narasumber yang dihadirkan merupakan analis ekonomi syariah dari Bank Indonesia Muhammad Darda Musasyah, S.T., M.S.M., dan dosen UIN Antasari Haris Faulidi Asnawi, Lc., M.S.I. Keduanya berfokus pada kajian ekonomi syariah dan digital marketing.
Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para peserta yang telah berhadir. Diketahui, ada 33 undangan pesantren yang berhadir, bersama dengan para mahasantri program khusus, sehingga totalnya ada 200an peserta meramaikan lokasi acara.
“Dari semua pondok pesantren yang diundang, semua bisa mengirimkan utusan, selamat datang di Kampus 1,” ujar Rektor.
Ia menyampaikan, seminar ini sangat penting bagi santri dan pondok pesantren di tengah era digital, sebagai upaya membekali para peserta dengan pengetahuan tentang manfaat media digital, khususnya di dunia bisnis.
“Kegiatan hari ini sangat penting dalam rangka menyemarakkan Hari Santri sekaligus merespons tantangan zaman,” jelas alumnus Pondok Pesantren Al-Falah itu.
Rektor juga menyampaikan tentang pentingnya kaum santri dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, karena pernah menjadi bagian dari upaya perjuangan kemerdekaan. Untuk itu, Prof. Mujiburrahman mendorong para santri agar bisa terus mengisi hari-hari kemerdekaan dengan berbagai kegiatan positif, salah satunya melalui bisnis digital.
“Pada hari ini kita berbicara tentang bisnis digital, bagaimana memaksimalkan peran kaum santri dalam membangun bangsa,” tegasnya.
Secara khusus, Rektor juga menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia, yang dengan konsisten bekerja sama dan membantu UIN Antasari dalam berbagai hal, mulai dari bantuan beasiswa maupun kegiatan-kegiatan lain yang telah dilaksanakan bersama Pusat Kajian Halal.
“Saya berterima kasih kepada BI, yang selama ini membantu kami, terutama dalam pengembangan produk halal,” sampai Prof. Mujiburrahman.
Penulis Buku Sihir Gawai ini juga membahas tentang era digital, yang saat ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi umat manusia. Menurutnya, istilah digital merupakan sesuatu yang baru, namun telah mampu membawa perubahan dahsyat bagi kehidupan manusia. Karena itu pesan Rektor, sangat penting untuk memahami manfaat dan mudarat dari teknologi digital, agar bisa menghidari mudaratnya dan dapat memaksimalkannya dalam berbuat kebaikan.
“Hari ini kita belajar memanfaatkan teknologi untuk menunjang ekonomi dan belajar untuk berbuat baik dengan menggunakan budaya digital,” pungkasnya.
Acara ini pun berjalan lancar, melengkapi Apel Hari Santri di pagi hari, yang turut disukseskan berbagai pihak terlibat.
(Jam/Fur/Ana)
