Jadi Narasumber Lokakarya Metodologi Penelitian di Banjarmasin, Peneliti Asal Singapura Ini Prihatin dengan Mitra Ojol
BANJARMASIN – Mampir di Banjarmasin untuk menjadi narasumber Workshop Peningkatan Kapasitas Peneliti Tahun 2024, Dosen Senior University of Singapore (NUS) Dr. Azhar Ibrahim mengamati ramainya masyarakat menggunakan jasa ojol. Ia pun prihatin dengan para mitra ojek daring ini, karena banyak yang tidak mendapat jaminan kesehatan bahkan jaminan kecelakaan kerja dari perusahaan tempatnya bermitra.
Setidaknya itulah cara Dr. Azhar Ibrahim memberikan contoh kasus untuk mendorong rasa empati dari para peneliti di UIN Antasari Banjarmasin, agar tergerak melakukan riset yang berbasis masalah di lapangan, sehingga penelitian yang digalakkan bisa menjadi solusi bagi masyarakat.
“Nah… mereka ini jaminan kesehatannya saja tidak ada kan? Hujan, panas, tetap bekerja. Seharusnya kita bisa sensitif dengan orang-orang seperti ini,” ajaknya saat penyampaian materi di Aula Zafry Zamzam, Lantai 3 Gedung Rektorat Kampus 1, Rabu (10/07/2024).
Dr. Azhar menjelaskan, sadar akan kondisi di lingkungan sekitarnya adalah salah satu dasar dalam penelitian, dengan sisanya terdapat banyak poin penting lain yang bisa didalami. Di antaranya melengkapi riset dengan teori yang relevan, hingga memahami tujuan besar dalam melakukan penelitian.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan Dr. Hj. Nida Mufidah, M.Pd., berharap ada tindak lanjut dari pertemuan ini, seperti kolaborasi riset dengan National University of Singapore.
“Mudah-mudahan nanti ada beberapa dosen yang melakukan inisiasi kolaborasi ini, guna bersama meningkatkan kualitas pendidikan dan kemajuan masing-masing negara,” ungkapnya saat membuka acara mewakili Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A.
Banyak dosen UIN Antasari yang mengikuti acara ini, baik secara luring maupun daring. Semuanya pun mendapat masukan berharga dari narasumber internasional, guna makin memperkuat teori dan metodologi penelitian.
(Fur/Ana)
