Melebihi Target, Peserta Temu Penulis Buku Tasawuf: Merintis Kajian Interdisiplin Terus Berdatangan
BANJARMASIN – Di luar dugaan panitia dari Pusat Studi Moderasi Beragama, ternyata para peserta kegiatan Jumpa Penulis dan Pembaca Buku Tasawuf: Merintis Kajian Interdisiplin terus berdatangan. Dari semula diperkirakan hanya 30 orang, di tengah perjalanan sudah hampir melebihi kapasitas kursi di angka 60 peserta.
Acara ini disambut antusias kalangan intelektual, yang berdatangan dari para dosen maupun mahasiswa pascasarjana, seiring sang penulis yang merupakan Rektor UIN Antasari Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A.
Apalagi para peserta yang hadir banyak berwajah bahagia, seiring adanya potongan harga buku tersebut, menjadi hanya Rp70 ribu. Belum lagi ada yang beruntung mendapatkannya gratis sebagai doorprize.
Bukunya bisa dipesan di sini
“Terima kasih kepada Bapak Mujiburrahman atas kesempatannya. Ini suatu kebanggaan bagi kami bisa membicarakan secara intens terkait ilmu-ilmu yang ada di buku bapak. Dan ini sangat mengundang ketertarikan kita selaku akademisi,” tegas Koordinator Pusat Studi Moderasi Beragama Syaipul Hadi, S.I.P., M.A. saat membuka acara, di Aula Gedung Fakultas Syariah, Selasa (31/10/2023).
Hadir sebagai moderator adalah Dr. H. Nuril Khasyi’in, Lc., M.A., Dosen Fakultas Syariah, yang mengantarkan sesi pemaparan materi dengan kutipan-kutipan menarik dari berbagai ulama, terkait pro kontra tasawuf.
Hal tersebut kemudian memancing ragam penjelasan lengkap dari Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A., yang sudah dituliskan dalam bukunya.
Rektor pun menegaskan, bahwa tidak seharusnya ada pertentangan antara mengkaji tasawuf sebagai petunjuk hidup, dengan mengkaji tasawuf secara ilmiah, karena keduanya dinilai akan membawa pencerahan kepada pelakunya, seperti tokoh orientalis asal Prancis Michel Chodkiewicz, yang akhirnya masuk Islam usai mengkaji Sufi Besar Ibnu Arabi, hingga bergabung ke Tarekat Naqsabandiyah.
“Sangat ilmiah lo mereka ini, tapi pengaruhnya sangat besar kepada diri mereka, sehingga mereka masuk Islam, dan menjadi orang yang sangat saleh,” urai Rektor.
Banyak tokoh menarik dan pengalaman berharga serta buah pikiran penting lainnya yang dituliskan Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. di buku ini. Semuanya terbagi dalam 9 bab, dari perjalanan panjang Rektor menuntut ilmu. Baik di majelis Abah Guru Sekumpul, hingga menempuh S-3 di Belanda.
Kini, selain padat mengabdi sebagai pimpinan UIN Antasari, Rektor tetap rutin mengajar di Prodi S-2 Ilmu Tasawuf Pascasarjana. Bahkan di tengah kesibukannya, rutin menulis mingguan di Harian Banjarmasin Post, membuahkan puluhan buku dan ratusan artikel, hingga aktif di berbagai forum nasional maupun internasional.
(Fur/Ali/Jal)
